Daftar Marga di Maluku, Sejarah dan Identitas Sosial
JAKARTA, iNews.id - Daftar marga di Maluku, sering kali berkaitan dengan latar belakang sejarah, agama dan hubungan sosial dalam komunitas. Beberapa marga memiliki pengaruh dari berbagai bahasa seperti Portugis, Belanda, Arab dan bahasa-bahasa asli Maluku
Marga di Maluku memiliki peran penting dalam identitas sosial dan budaya masyarakatnya. Nama-nama marga ini tidak hanya sekadar nama keluarga, tetapi juga mencerminkan sejarah, asal-usul dan nilai-nilai leluhur yang diwariskan secara turun-temurun.
Maluku merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alam dan budaya yang beragam. Provinsi ini terdiri dari banyak pulau yang tersebar di bagian timur Indonesia, dengan Ambon sebagai ibu kotanya.
Dikutip dari Dinas Pariwisata Pemprov Maluku menjelaskan, Maluku memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dunia, terutama cengkih dan pala, yang menarik perhatian bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis dan Belanda.
Berasal dari bahasa Portugis La Tu Cousine, yang berarti "sepupumu". Nama ini berasal dari kisah seorang wanita Portugis yang menikah dengan pria Ambon.
Berasal dari Pulau Saparua, dengan makna "mata dari Lessy". Nama ini memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan penjajah Belanda, termasuk tokoh pahlawan nasional Pattimura.
Berasal dari Pulau Haruku, dengan dugaan makna "tanah yang subur" atau "keturunan dari wilayah yang kaya akan tumbuhan".
Umum ditemukan di Pulau Seram, dengan arti "pohon yang kuat" atau "keturunan dari orang yang kuat seperti pohon".
Berasal dari Pulau Buru, meskipun asal-usul nama ini masih belum jelas.
Marga yang cukup umum di Pulau Ambon dan pulau-pulau Lease (Saparua, Nusalaut, Haruku).
Salah satu marga yang banyak ditemukan di Pulau Ambon.
Marga yang berasal dari wilayah Maluku Tenggara, khususnya di Kepulauan Kei.
Marga yang juga berasal dari Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.
Marga yang dapat ditemukan di wilayah Seram dan pulau-pulau sekitarnya.
Marga yang juga tersebar di berbagai wilayah Maluku, termasuk Ambon dan Seram.
Marga yang cukup umum di wilayah Seram bagian barat dan tengah.
Marga yang banyak ditemukan di wilayah selatan Pulau Seram.
Suku Masyarakat Maluku
Marga yang dapat ditemukan di wilayah Seram bagian utara.
Marga yang berasal dari wilayah Buru.
Marga yang juga berasal dari Pulau Buru.
Marga yang cukup dikenal dan tersebar di beberapa wilayah Maluku Tengah.
Marga yang memiliki sejarah di wilayah Banda Neira.
Suku terbesar di Maluku yang banyak mendiami wilayah Ambon, Saparua, Seram Barat, Nusalaut dan Haruku. Mayoritas masyarakatnya memeluk agama Kristen Protestan dan Islam.
Mendiami Pulau Ternate, Pulau Obi dan Pulau Bacan. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan nelayan serta menggunakan bahasa Ternate dalam komunikasi sehari-hari.
Berasal dari wilayah Tidore dengan mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Suku ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan Kesultanan Tidore.
Mendiami Kepulauan Kei dan dikenal dengan sistem sosial yang menganut garis keturunan patrilineal.
Editor: Kurnia Illahi