BNPB Nilai Pemprov Maluku Bisa Jadi Rujukan Provinsi Lain Tangani Covid-19

AMBON, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai Pemerintah Provinsi Maluku dapat menjadi contoh provinsi lain menangani kasus Covid-19. Kini program desa tangguh bencana bisa digunakan kembali menangani virus corona di daerah.
"Pemerintah Provinsi Maluku dapat menjadi rujukan dan contoh bagi provinsi lain di Indonesia dalam penanganan Covid-19," ucap Kepala Pusdiklat BNPB, Berton Panjaitan dalam acara Penthahelix Kepemimpinan Maluku Lawan Covid-19 Sabtu, (29/8/2020).
Dalam acara tersebut dihadiri Ketua Pusat Kajian Kebencanaan Universitas Indonesia, Prof Fatma Lestari, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena dan Rektor Unversitas Pattimura Ambon Prof Marthinus J Saptenno.
Fatma mengatakan Pemprov Maluku bekerja sama dengan tokoh agama dan ratusan raja untuk menangani Covid-19. Mereka menggunakan kearifan lokal serta bergotong rotong dengan pendekatan pentahelix.
"Menghargai kerja sama dari Pemerintah Provinsi Maluku dengan berbagai keberagaman suku, agama dan ratusan raja dengan kearifan lokal masyarakat Maluku, kekayaan budaya gotong royong dengan pendekatan pentahelix," kata dia.
Sementara itu, Melkiades juga mengatakan situasi pandemi memerlukan manajemen krisis yang hadal dan kolaborasi pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masyarakat harus patuh protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
"Pekerjaan ini merupakan gotong royong kemanusiaan dan diperlihatkan melalui strategi pentahelix dalam rangka menangani Covid-19. Yaitu bagaimana metode ini membantu mengatasi masalah atau pengembangan program dengan melibatkan pihak dari berbagai sektor (lintas sektor) yang berfokus pada Kerjasama Multi Pihak (KMP)," ucap dia.
KMP yang dimaksud Melkiades memberi ruang berbagai pihak dengan istilah model pentahelix. Artinya merangkul pemerintah, akademisi, swasta, kelompok masyarakat dan media.
"Pemerintah Indonesia segera memprioritaskan 3 (tiga) pilar yaitu Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh, dengan melibatkan peran dari multi sektor," kata dia.
Editor: Faieq Hidayat