BMKG: 50 Gempa Susulan Guncang Halmahera Utara

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 50 gempa susulan mengguncang Halmahera, Maluku Utara. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa susulan terjadi setelah dua gempa bumi yang mengguncang Halamahera Utara dengan magnitudo 5,2 dan 5,5  Senin (10/1/2022) pagi.

Menurut BMKG, dua gempa tersebut masih rangkaian gempa yang terjadi pada Sabtu 8 Januari 2022 lalu.

Baca Juga

Koramil Nimboran Buka Dapur Umum Layani Pengungsi Banjir Jayapura 

"Kedua gempa bumi ini merupakan rangkaian dari gempa bumi M 5,2 tanggal 8 Januari 2022. Hingga hari Senin 10 Januari 2022 pukul 05.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 50 (lima puluh) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,5," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/1/2022).

Episenter gempa terletak pada koordinat 1.53° LU; 127.87° BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 10 km. Selanjutnya diikuti oleh gempabumi susulan pada pukul 04.59.07 WIB dengan M5,5 pada kedalaman 10 km.

Baca Juga

Sekretariat Mahasiswa Makassar Dirusak, Pelakunya Diduga Senior yang Kecewa

Bambang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).

Baca Juga

Viral Pria Tendang Sesajen di Semeru, Bupati Lumajang Geram Minta Pelaku Dicari

Guncangan gempa dirasakan di daerah Tobelo barat dan Halmahera Barat IV MMI, di daerah Ternate, Tobelo, Wasile dan Halmahera Timur III MMI. 

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Halmahera, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujarnya

Editor: Reza Yunanto