Bejat, 2 Oknum Polisi di Ambon Diduga Perkosa Perempuan dalam Kamar Hotel

AMBON, iNews.id - Dua oknum polisi diduga memerkosa perempuan berinisial MS (39) di salah satu hotel di Kota Ambon, Maluku, Senin (19/6/2023) malam. Keduanya langsung ditangkap Propam Polda Maluku usai dilaporkan korban.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan, kedua oknum anggota Polri tersebut berinisial Bripka SN dan Briptu RS. Tak hanya melakukan aksi bejat, Bripka SN diduga menganiaya korban usai perbuatan mereka dilaporkan kepada anggota polisi lain.

Baca Juga

Pilu, Bocah 8 Tahun Diperkosa Ayah dan Kakek Kandung, Terbongkar usai Curhat ke Teman

“Bapak Kapolda memerintahkan agar kedua pelaku segera diproses di peradilan umum. Apabila terbukti, keduanya akan dipecat dari kepolisian,” ujarnya, Selasa (20/6/2023).

Peristiwa itu berawal saat Bripka SN menghubungi korban melalui telepon genggamnya. Korban lalu diajak mengonsumsi minuman keras (miras) dalam hotel.

Baca Juga

Oknum Polisi Pemerkosa Gadis Parimo Jadi Tersangka, Partai Perindo: Bukti Polda Sulteng Tak Pandang Bulu

Beberapa menit kemudian, korban diperkosa kedua pelaku dan dianiaya Bripka SN. Setelah berhasil kabur, korban yang tidak terima langsung mendatangi kantor polisi untuk melaporkan perbuatan kedua oknum tersebut. Selanjutnya mereka diamankan anggota Propam Polda Maluku.

Menurutnya, Kapolda Maluku secara tegas pada beberapa kesempatan sudah sering mengingatkan anggota agar tidak melakukan pelanggaran sekecil apa pun.

Baca Juga

Oknum Polisi di Parigi Moutong Jadi Tersangka Persetubuhan, Langsung Ditahan

“Bapak Kapolda sudah sering mengingatkan anggota, kalau beliau tidak akan memberi toleransi perbuatan anggota yang melanggar ketentuan hukum,” katanya.

Baca Juga

Oknum Polisi Diduga Perkosa Gadis di Parigi Moutong, Kapolda Sulteng Bilang Begini

Kapolda juga mengimbau seluruh personel agar dapat melaksanakan tugas penuh keikhlasan, kesabaran maupun dengan rasa tanggung jawab dalam melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat.

“Kapolda juga memerintahkan agar korban dilindungi dan diberikan pelayanan kesehatan maupun psikologi secara maksimal,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw