JAKARTA, iNews.id - Ribuan warga Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) mengungsi akibat erupsi Gunung Ibu. Para warga tersebar di 12 titik pengungsian hingga Selasa (21/1/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) erupsi Gunung Ibu telah menambah titik lokasi pengungsian yang semula lima titik di Desa Akesibu menjadi 12 titik. Lokasinya tersebar di Kecamatan Ibu seperti di Desa Gam Ici, Tongute Sungi, Tongute Goin, Tongute Ternate dan Desa Soana Masungi.
"Sampai Senin kemarin 1.067 jiwa atau 432 KK warga Kecamatan Tabaru telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman usai kenaikan level Gunung Ibu menjadi status level IV Awas," ujar, Selasa (21/1/2025).
Aam sapaan Abdul Muhari menjelaskan, meski jumlah pengungsi belum mencapai setengah dari total kepala keluarga di enam desa yang masuk dalam zona bahaya yaitu 2.959 Jiwa atau 838 KK, tim Satgas PB Erupsi Gunung Ibu memastikan kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, bayi, anak-anak dan disabilitas menjadi prioritas evakuasi.
Selain itu data terkini, sepanjang hari ini Gunung Ibu mengalami 17 kali erupsi. Tinggi kolom abu tertinggi yang berhasil diamati tim Pemantauan Gunung Ibu di Gam Ici setinggi 1.000 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.
"BNPB mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu untuk tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat serta otoritas yang berwenang," katanya.
Aam pun mengatakan, berdasarkan laporan prakiraan cuaca BMKG, dalam beberapa hari ke depan wilayah Kabupaten Halmahera Barat diprediksi turun hujan ringan hingga hujan petir.
"Maka warga diimbau untuk mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait