AMBON, iNews.id – Balai Arkeologi Maluku menggelar Webinar Arkeologi Rumah Peradaban tahun 2020. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mengungkap sejarah Kota Ambon.
Sosialisasi ini membahas upaya membangun kesadaran sejarah dan memaknai budaya di Ambon. Acara melibatkan 34 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Pulau Ambon, Kamis (12/11/2020).
Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Universitas Pattimura Ambon yakni guru besar Arkeologi Prof Dr Hermien L Soselisa dan pengajar Sejarah, Johan Pattiasina.
Kepala Balai Arkeologi Maluku, Bambang Sugiyanto menyatakan, Rumah Peradaban merupakan kegiatan untuk menginformasikan hasil penelitian arkeologi yang telah dilaksanakan selama ini di provinsi Maluku dan Maluku Utara (Malut). Lantaran situasi pandemi covid-19 kegiatan dilakukan secara virtual dalam bentuk sosialisasi dan diskusi hasil penelitian.
"Situasi normal, Rumah Peradaban dilakukan dengan sejumlah kegiatan seperti destinasi pendidikan dengan seminar, sosialisasi, workshop dan lomba-lomba. Tujuannya mengetahui bagaimana masyarakat mengapresiasi hasil penelitian arkeologi selama ini," katanya, Kamis (12/11/2020).
Melalui kegiatan, pihanya berupaya mengungkap, memaknai dan mengajak para siswa mencintai arkeologi yang diawali dengan penelitian. Nantinya penelitian tersebut untuk mengungkap nilai sejarah dan budaya yang terpendam.
"Kita mengungkapkan dan menginformasikan ke masyarakat sehingga mencintai,” katanya.
Dia mencontohkan, Maluku disimbolkan dengan negeri 1000 benteng dan 1000 raja, Namun bila ditanya lokasi bentengnya, tidak banyak yang tahu. Kondisi benteng itu pun sekarang hanya beberapa saja yang masih bagus.
"Dalam kondisi normal, kita mengajak anak SD dan SMP, karena seluruh kegiatan rumah peradaban termuat dalam buku pengayaan," kata Bambang.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait