TERNATE, iNews.id - Anggota Kodim 1509 Labuha menggelar bakti TNI di Kepulauan Widi, salah satu kawasan wisata di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pulau ini menjadi sorotan publik karena ada pihak yang mencoba menjualnya melalui situs lelang internasional di Amerika Serikat.
Dalam bakti TNI di kepulauan yang terdiri atas 100 pulau kecil tersebut, Kodim 1509 Labuha melaksanakan sejumlah kegiatan. Seperti mengecat rumah singgah warga dengan warna merah putih, berpatroli, menancapkan bendera Merah Putih di sejumlah titik dan menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih.
Komandan Kodim 1509 Labuha Letkol Kav Romy P Sitompul mengatakan, kegiatan bakti TNI di Kepulauan Widi sebagai reaksi atas iklan penjualan kepulauan melalui situs lelang internasional yang dianggap melanggar kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan bakti TNI di Kepulauan Widi menjadi kode keras dari TNI, kepulauan yang pernah menjadi lokasi penyelenggaraan lomba mancing internasional itu merupakan bagian dari wilayah kedaulatan NKRI. Tidak akan dibiarkan dikuasai asing.
Kegiatan itu juga memberi pesan TNI, khususnya jajaran Kodim 1509 Labuha akan selalu mengawasi dan menjaga Kepulauan Widi dari segala upaya pihak tertentu yang dapat menghilangkan hak kedaulatan NKRI terhadap kepulauan yang terletak di ujung Selatan Pulau Halmahera tersebut.
Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang mengamanatkan TNI untuk menjaga kedaulatan NKRI menjadi dasar bagi Dandim 1509 Labuha beserta jajarannya dalam menyikapi upaya ilegal penjualan Kepulauan Widi melalui situs lelang internasional karena dianggap dapat mengancam kedaulatan NKRI atas kepulauan tersebut.
TNI akan mengemban amanat UU Nomor 34/2004 itu dengan penuh tanggung jawab. Bahkan siap mengorbankan jiwa dan raga hingga titik darah penghabisan, seperti yang dilakukan para pendahulu bangsa di negeri ini. Termasuk di wilayah Maluku Utara ketika merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kolaborasi antara TNI dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Sejarah telah mencontohkan, kerja sama antara TNI dan masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mempertahankan kemerdekaan RI serta mengatasi berbagai gangguan keamanan dan ideologi bangsa Indonesia.
Masyarakat Maluku Utara, khususnya di Kabupaten Halmahera Selatan seperti disampaikan seorang tokoh masyarakat setempat Abdul Kadir mendukung langkah Kodim 1509 Labuha dalam menyikapi upaya penjualan Kepulauan Widi melalui situs lelang internasional. Sebab masyarakat pun tidak akan menerima kalau kepulauan itu dikuasai asing.
TNI diharapkan juga bersikap seperti itu jika ada investor yang menanamkan modal di Maluku Utara dalam aktivitas usahanya banyak merugikan hak dan kepentingan masyarakat setempat, misalnya, ketika lahan masyarakat diambil alih menjadi lokasi kegiatan usaha investor tanpa melalui proses ganti rugi sesuai dengan ketentuan.
Kasus upaya penjualan Kepulauan Widi melalui situs lelang internasional di Amerika Serikat diharapkan menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya di Maluku Utara karena tidak terutup kemungkinan kasus serupa akan terulang. Apalagi di provinsi ini banyak pulau kecil tidak berpenghuni.
Provinsi perbatasan ini memiliki 395 pulau, 64 pulau berpenghuni dan 331 sisanya tidak berpenghuni. Termasuk di dalamnya Kepulauan Widi dan umumnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari atau kegiatan budi daya perikanan.
Editor : Donald Karouw
kepulauan widi halmahera selatan maluku utara bendera merah putih tni nkri Kodim 1509 Labuha situs lelang
Artikel Terkait