ATAMBUA, iNews.id - Satuan Petugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Timor Leste menerima tiga pucuk senjata api organik dan sejumlah senpi rakitan dari warga perbatasan. Penyerahan senjata dari warga ini sepanjang Desember 2021 hingga Mei 2022.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Letkol Inf Andi Lulianto mengatakan, penyerahan senpi organik tersebut dilakukan oleh warga baru yang berlokasi di perbatasan secara sukarela dan tanpa paksaan. Tindakan tersebut merupakan wujud keberhasilan Satgas Pamtas dalam merangkul warga perbatasan dan menciptakan rasa aman di wilayah tersebut.
"Kami menjalin kedekatan sampai akhirnya mereka menyerahkan (senjata api), karena mereka juga sudah sadar hukum dan tahu itu ilegal," ujarnya di Pos Salore, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/5/2022).
Menurutnya, ada dua senpi yang baru diserahkan warga eks Timor Timur di wilayah perbatasan tersebut. Keduanya jenis SKS, satu senjata jenis ruger mini serta sejumlah senjata rakitan.
Satgas Pamtas juga telah menerima tiga buah granat dengan rincian dua granat nanas yang telah tertanam. Kemudian granat manggis yang masih aktif. Selain itu mereka juga menerima ratusan amunisi dengan variasi besaran kaliber 9 mm serta 7,62 mm.
Kepemilikan senjata tersebut merupakan bekas dari konflik yang sempat melanda wilayah Timor Timur dan sekitarnya sebelum memisahkan diri menjadi Timor Leste.
Sebab itu, Satgas Pamtas berupaya untuk terus merangkul warga baru dan menjalin kedekatan agar mereka dengan keinginan sendiri menyerahkan senpi kepada petugas.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait