JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 18 kali gempa susulan usai gempa utama dengan magnitudo (M) 5,9 yang dimutakhirkan menjadi M5,7 di Pulau Seram, Provinsi Maluku. Titik gempa berlokasi pada jarak 69 km Timur Laut Maluku Tengah dengan koordinat 2,81 Lintang Selatan (LS) dan 129,34 Bujur Timur (BT).
“Update aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Seram Utara M5,7 sudah sebanyak 18 kali dengan magnitudo terbesar 4,2,” ujar Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kamis (4/11/2021).
Sebelumnya, BMKG melaporkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik Seram Utara (North Seram Thrust ).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (Oblique Thrust Fault).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sawai V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Wahai IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Ambon , Masohi dan Saparua III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Hingga saat ini, Daryono mengatakan ada dampak kerusakan ringan pada beberapa bangunan dan rumah warga yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
“Dilaporkan adanya dampak kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga yang ditimbulkan akibat gempa ini,” katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait