Ilustrasi tambang emas. Foto: Pixabay

AMBON, iNews.id - Polres Maluku Tengah menangkap H alias La Ane, penambang emas yang menggunakan bahan mercuri. La Ane diketahui menggunakan zat kimia berbahaya tersebut sewaktu melakukan kegiatan penambangan di lokasi pendulangan emas di Dusun Supulesi, Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru.

"H alias La Ane, sudah kita jadikan sebagai tersangka dan resmi ditahan di rutan Mapolres Maluku Tengah. Tersangka dijerat dengan pasal 161 Undang-undang RI nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU RI nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, dengan ancaman hukuman 5 tahun," kata Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rositah Umasugi, di Ambon, Maluku, Minggu (9/5/2021).

Rositah mengatakan, La Ane ditangkap setelah jajarannya menerima informasi dari masyarakat terkait kegiatan pendulangan emas menggunakan bahan berbahaya. Tim penyidik memutuskan untuk menelusuri informasi tersebut dan mendatangi lokasi.

"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, maka tim yang dipimpin KBO Reskrim pada Sabtu (8/5/2021), pukul 02.30 WIT bergerak ke lokasi dan hasilnya menemukan tromol," ujar Kapolres wanita pertama di Maluku.

Sebelum tiba di lokasi penyulingan, tim lebih awal berkoordinasi dengan kepala Dusun Suplesi maupun dengan ketua RT setempat. Ketika tim bergerak kediaman keluarga pelaku, ditemukan barang bukti berupa alat pengolahan material emas (mesin tromol) yang berada di belakang rumahnya dan bahan kimia.

Setelah mengamankan barang bukti mesin tromol dan sejumlah botol berisikan bahan kimia, tim memutuskan untuk mengamankan La Ane (40). Pelaku kuat diduga sebagai pemilik dari tromol maupun bahan-bahan kimia berbahaya itu.

Tim juga mengamankan mercuri dengan berat kurang lebih 6 kilogram yang disimpan dalam botol aqua 600 mililiter, material hasil olahan dengan volume 0,212, empat unit tromol, tiga buah vambel tromol.

Kemudian ada satu unit mesin merek Yanmar, satu unit gearbox, serta 10 karung material yang belum diolah dengan berat keseluruhan kurang lebih 208 Kilogram. Pelaku mengaku mendapatkan bahan-bahan kimia itu dari Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

"Mercuri sebanyak kurang lebih 6 kilogram yang pelaku beli di desa Iha, Kabupaten SBB, dengan harga Rp. 400.000, per kilogram. Selain itu pelaku juga menyerahkan hasil olahan emas yang belum sempurna (Un Voloide) dengan berat kurang lebih 212 gram," kata Rositah. 


Editor : Erwin C Sihombing

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network