Kapolda Maluku bersama jajaran mengikuti rapat koordinasi dengan Kantor Staf Presiden secara virtual, Kamis (2/9/2021). Foto: Polda Maluku

AMBON, iNews.id - Polda Maluku menggelar rapat koordinasi dengan Kantor Staf Kepresidenan secara virtual, Kamis (2/9/2021). Rakor membahas situasi kamtibmas, penanganan Covid-19 dan kondisi tambang emas di Gunung Botak.

Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri, didampingi pejabat utama Polda hadir dalam rapat tersebut. Sedangkan Staf Kepresidenan yang ditugaskan di Maluku dihadiri Ketua Tim Theo LA Litaay, tenaga ahli utama Mufti Makarima, dan Raditya Herpramudita selaku tenaga terampil.

Jajaran Polda memastikan situasi kamtibmas di Maluku secara umum berlangsung kondusif. Situasi penanganan Covid-19 berjalan stabil ditandai dari ketersediaan oksigen, penanganan vaksinasi, kecukupan nakes termasuk giat tracing dan pembagian bansos.

Theo Litaay mengapresiasi laporan penanganan kamtibmas dan upaya menekan penyebaran Covid-19 di Maluku. Namun dia menilai masih terdapat hoaks terkait Covid-19 khususnya di Kota Ambon.

"Banyak terjadi hoaks di beberapa provinsi, tetapi Ambon dapat dibatasi hoaks yang terjadi di mana-mana," katanya.

Kantor staf presiden memonitor situasi lapangan di Maluku. Selain penanganan Covid-19, Staf Presiden juga menyoroti stabilitas Maluku pascakonflik.

"Oleh karena itu ini perlu untuk menjadi semacam kajian bagi banyak orang untuk mempelajari bagaimana proses pemulihan berlangsung kemudian, bagaimana proses penguatan itu berlangsung, dan selanjutnya adalah pengembangan," kata tenaga ahli utama Staf Presiden, Mufti Makarima.

Kabid Humas Polda Maluku M Roem Ohoirat memberi masukan dalam pertemuan itu. Kabid Humas menyinggung penanganan tambang emas di Gunung Botak yang hingga kini polisi masih aktif berpatroli untuk mengawasi tambang liar di lokasi tersebut.

"Ada satu hal saja yang kami sampaikan, pertama tentang Gunung Botak, emasnya itu di tahun 2011 mulai bermunculan, kemudian mendatangkan banyak penambang. Lalu di tahun 2015 ketika ditinjau oleh bapak Presiden, lalu diinstruksikan agar ditutup," katanya.


Editor : Erwin C Sihombing

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network