AMBON, iNews.id - KRI RE Martadinata-331 sudah bersandar di Dermaga TNI AL Tawiri, Sabtu (7/8/2021) pagi. Kapal perang ini akan melaksanakan operasi perbatasan wilayah Indonesia Timur selama dua bulan dimulai dari perairan Maluku.
Komandan KRI Raden Eddy Martadinata-331, Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz, mengatakan, kapal bersandar di Ambon untuk mengisi bahan bakar. Selanjutnya kapal berpatroli pada wilayah perbatasan dari Maluku hingga Papua yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Secara umum kami akan laksanakan operasi pengamanan perairan Indonesia di perbatasan dengan negara tetangga," kata Rasyid.
Hafiz menjelaskan KRI RE Martadinata-331 merupakan kapal perang kebanggaan Indonesia dan usianya relatif muda, yakni empat tahun. Kapal dilengkapi peralatan yang mumpuni dan diawaki prajurit TNI AL terpilih.
Menurut dia, KRI RE Martadinta-331 adalah kapal jenis fregat yang menerapkan teknologi SIGMA hasil kerja sama dengan galangan kapal Damen Schelde, Belanda. Salah satu teknologi yang diterapkan di kapal fregat itu adalah teknologi penyulit deteksi radar.
"Kapal ini jenis fregat SIGMA yang didesain untuk sulit dideteksi radar lawan, bisa dilihat banyak geometris segitiga runcingnya," kata dia.
Kapal dengan panjang 105 meter dan lebar 14 meter itu menjadi kapal yang lebih besar dibandingkan dengan kapal perang berteknologi SIGMA sebelumnya yang jenis korvet. Selain itu, KRI RE Martadinata-331 juga didesain bisa bertahan di kondisi gelombang hingga tingkat kelima sehingga sangat mampu bertahan untuk operasi di tengah Laut Banda dan Laut Aru yang kini sedang gelombang besar.
KRI RE Margadinata-331 merupakan kapal perang produksi PT PAL Indonesia (Persero), kapal ini menjadi PKR SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Damen Schelde. KRI ini merupakan kapal kelima yang memiliki teknologi SIGMA dengan kecepatan maksimal 28 knot dan didesain multi misi perang, termasuk perang kapal atas dan bawah air hingga perang elektronika.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait