Ilustrasi sapi naik kapal. (Foto: Istimewa)

AMBON, iNews.id - DPRD Maluku tengah mengupayakan kapal khusus untuk mengangkut hewan ternak di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Ini karena harga angkut ternak ke atas kapal di kabupaten ini dinilai mahal dan memberatkan peternak. 

"Kita memang telah perjuangkan kapal khusus untuk mengangkut ternak-ternak milik warga dari Tiakur dan pulau lain di Kabupaten MBD, tetapi harga angkutnya masih mahal," kata anggota komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias, Kamis (18/2/2021).

Sebagai informasi, biaya angkut hewan ternak sapi ini mencapai Rp1.750.000 per ekor.  Para peternak biasa menjual sapinya ke Timika, Papua.

Komisi III DPRD Maluku meminta Dinas Perhubungan, KSOP dan pihak terkait untuk menurunkan harga, minimal sampai pada level Rp1 juta atau Rp1,5 juta per ekor sapi. Ini merupakan bagian dari program Presiden RI Jokowi terkait tol laut untuk membantu peningkatan ekonomi rakyat di wilayah terluar.

“Kapal ini sudah disubsidi oleh pemerintah tetapi masih menaikkan lagi harga angkut ternak,” katanya.

Ternak sapi terbanyak di Kabupaten MBD ada di Pulau Babar. Setiap kali kapal merapat ke dermaga, lebih dari 100 ekor sapi diangkut ke Timika untuk dijual.

Jumlah tersebut belum termasuk kambing dan jenis ternak lainnya yang diangkut dengan kapal untuk diperdagangkan antarpulau di luar provinsi.

"Kalau satu ekor sapi dipalak Rp1,75 juta untuk ongkos angkut ternak, lalu dikalikan dengan rata-rata 100 ekor, maka sudah berapa banyak uang yang dikumpulkan dari para peternak. Padahal hewan tersebut belum dijual,” katanya.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network