AMBON, iNews.id - Ada masjid tua berumur 7 abad di Maluku hingga kini masih berdiri kokoh. Rumah ibadah itu dibangun pada 1414 Masehi dan menjadi bukti sejarah peradaban Islam zaman dulu.
Adalah Masjid Tua Wapauwe yang berada di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, yang menjadi saksi penyebaran Islam di Indonesia bagian timur.
Masjid ini masih berdiri kokoh meski sudah berusia 7 abad. Banyak warga yang mendatangi baitullah tersebut untuk wisata religi dan menengok keberadaan mushaf Alquran yang konon tertua di Indonesia.
Salah satunya yakni Imam Muhammad Arikulapessy yang ditulis tangan pada 1550, tanpa hiasan di bagian pinggirnya. Kemudian Mushaf Nur Cahya, ditulis tangan hingga 1590.
Masjid Wapauwe dulu bernama Masjid Jamilu. Berasal dari nama seorang pembawa Islam di tanah Maluku. Namun ada riwayat yang menyebut, penyiar agama pertama adalah Kiai Pati, ulama dari Jazirah Arab.
Masjid ini mulanya dibangun oleh Kesultanan Jailolo di Desa Wawane. Dalam perkembangannya masjid tersebut mengalami dua kali perpindahan karena berbagai alasan.
Pemindahan pertama berlangsung pada 1614 ke Desa Tahella, sekitar 6 kilometer sebelah timur Desa Wawane. Pemindahan ini tidak mengubah struktur maupun gaya asli bangunan sama sekali.
Pemindahan lokasi Masjid Wapauwe merupakan perintah dari pemuka agama setempat yang bernama Imam Rajali. Alasannya agar lokasi masjid dekat dengan pusat penyebaran Islam di Desa Tahella.
Alasan lain yang mendasari pemindahan masjid adalah kedatangan Belanda di tanah Maluku pada tahun 1580, setelah sebelumnya Portugis juga hadir pada tahun 1512.
Pemindahan kedua yakni ke Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, hingga sekarang. Meski sudah dua kali dipindah dan pernah direnovasi, arsitektur masjid tidak berubah sama sekali.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait