TERNATE, iNews.id - Masyarakat Maluku Utara (Malut) kembali diingatkan untuk tidak menganggap remeh Covid-19. Saat ini, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dianggap masih minim.
"Jujur saja, kesadaran masyarakat di Malut masih minim, ," kata Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Chasan Boesoerie (CB) Ternate dr Syamsul Bahri, Minggu (30/8/2020).
Dia menambahkan, dengan berakhirnya status tanggap darurat Covid-19, akan berdampak pada penanganan Covis-19 di Malut. Selain itu, personel TNI-Polri yang ditempatkan di berbagai RSU dan tempat keramaian praktis ditarik.
"Personel TNI-Polri sangat dibutuhkan, terutama dalam memberikan edukasi dan disiplin kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19 di Malut," katanya.
Dia menambahkan, Covid-19 bukan penyakit yang bisa dianggap remeh. Angka kematian di Malut akibat virus ini masih tinggi yakni 65 orang.
"Kalau status tanggap darurat Covid-19 di Malut berakhir dan tidak ada penanganan lanjutan, maka kita penunggu episode kedua kematian akibat virus ini," katanya.
Sementara itu, penggunaan Sahid Bella Hotel Ternate sebagai lokasi karantina akan berakhir pada 31 Agustus 2020. Sahid Hotel digunakan sebagai lokasi karantina hampir lima bulan.
Sementara itu, Kepala Biro Protokol, Kerjasama dan Komunikasi Publik (PKKP) Malut, Muliadi Tutupoho mengakui pihaknya tidak lagi perpanjang penggunaan Sahid Hotel untuk lokasi karantina. Dia berharap masyarakat harus disiplin dalam menjalani karantina mandiri dan protokol kesehatan.
Danrem 152 Babullah, Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan menyatakan gugus tugas sudah berakhir, tetapi menunggu ada produk hukum dari Pemprov Malut. Meski demikian, TNI-Polri terus menjalankan tugas edukasi kepada masyarkat. Untuk tempat karantina pasien, sudah disiapkan lokasi baru yakni RSU di Sofifi.
"TNI-Polri tetap menjalankan tugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di lokasi keramaian, meskipun sebagian personel yang ditugaskan di lokasi seperti RSU akan ditarik seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19 di Malut," katanya.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait