AMBON, iNews.id - Laboratorium Biologi Molekuler Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon melakukan uji mandiri sampel spesimen swab atau usap Covid-19 dari Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Provinsi Maluku. Penanganan uji sampel di BPOM Ambon dilakukan 10 orang petugas terlatih.
Kepala BPOM Ambon Hariani mengatakan, para petugas sebelumnya telah mendapat pelatihan khusus uji virus Covid-19 di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas II Ambon pada tanggal 9-11 Juni 2020.
"Petugas menguji swab dengan pengambilan sampel dahak, lendir atau cairan dari nasofaring (bagian antara hidung dan tenggorokan), orofaring (bagian antara mulut dan tenggorokan) atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus corona," kata Hariani di Ambon, Rabu (1/7/2020).
Berbagai fasilitas juga didukung Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku. Fasilitas itu berupa pengadaan BSC A2 dan polymerase chain reaction (PCR) cabinet, alat pelindung diri (APD) berupa hazmat (hazardous material), serta kit ekstraksi ribonucleic acid (RNA) dan kit uji PCR.
Dia mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan guna peningkatan tingkat keamanan hayati atau Biosafety Level (BSL) menjadi BSL-2 dengan fasilitas BSC-Class 2A untuk penanganan agen patogen seperti virus corona. Penanganan dilakukan personel uji laboratorium yang terlatih.
Laboratorium Biologi Molekuler BPOM Ambon sebelumnya merupakan laboratorium pendukung bagi Balai Teknik Kesehatan Langkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon. Dengan menguji ekstrak RNA virus secara PCR, laboratorium itu kini mampu menguji mulai dari sampel spesimen swab.
"BSC-Class 2A ini difasilitasi di setiap ruangan, yaitu ruang unboxing sampel spesimen, ruang ekstraksi RNA virus, ruang master mix, serta ruang penambahan template RNA virus," ujarnya.
Dia mengakui, saat ini di Provinsi Maluku masih menunjukkan tren lonjakan peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Guna memutus rantai penyebaran Covid-19, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk meningkatkan kapasitas uji laboratorium PCR untuk memastikan hasil tes cepat yang reaktif dengan instrumen PCR.
Uji PCR merupakan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik virus corona. Material genetik ini berupa RNA virus dengan rantai tunggal atau single strain yang membawa informasi genetik yang unik.
"RNA virus yang telah diisolasi lalu diubah menjadi deoxyribonucleic acid (DNA) menggunakan enzim reverse-transcriptase. Selanjutnya akan dilakukan amplifikasi atau perbanyakan oleh RT-PCR sehingga keberadaan virus corona dapat dideteksi," kata Hariani.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait