MALUKU TENGAH, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Desa Wisata Negeri Hila di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Apresiasi diberikan karena berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, desa yang punya keunggulan peninggalan sejarah Benteng Amsterdam ini memiliki banyak cerita sejarah tentang muasal jalur rempah yang terkenal di dunia.
“Ini merupakan titik nol dan awal mula dari jalur rempah dunia. Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih banyak sejarah tentang kekayaan budaya di Indonesia. Apresiasi kami untuk Kelompok Sadar Wisata dan Pemerintah Daerah,” kata saat visitasi 50 Besar ADWI di Desa Hila, Minggu (11/9/2022).
Untuk diketahui, Benteng Amsterdam dibangun oleh Gerrard Demmer pada tahun 1942. Awalnya merupakan gudang rempah pertama di Indonesia dan menjadi awal jalur rempah.
Kemudian diperluas oleh Arnold De Vlaming Van Ouds Hoorn pada 1949-1656. Konstruksi benteng itu seperti sebuah bangunan rumah yang terdiri dari 3 lantai, karena itu oleh Belanda disebut Blok Huis.
Selain benteng berwarna putih dan beratap merah itu, ada juga bangunan sejarah lainnya seperti Gereja Immanuel yang dibangun oleh masyarakat Muslim di sana.
Kemudian terdapat Masjid Tertua Hasan Soleman yang didirikan pada tahun 1702. Konstruksi masjid ini tidak menggunakan paku pada bangunannya.
“Ini menunjukkan toleransi beragama di sini sangat kuat. Semua bergotong royong tanpa melihat agama. Inilah yang menjadi daya tarik desa ini selain keindahan alamnya yang juga sangat kuat,” katanya.
Desa Wisata Negeri Hila terletak di pantai utara Pulau Ambon, berjarak sekitar 37 km dari pusat kota dan 46 km dari Bandara Internasional Pattimura Ambon. Wilayah ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Menparekraf berharap, seluruh yang ada di Desa Hila bisa menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Di Sisi lain, dapat mendorong daerah untuk menciptakan desa wisata baru, sehingga membangkitkan ekonomi desa.
“Kebangkitan ekonomi harus berawal dari desa-desa untuk membangun Indonesia,” kata Sandiaga.
Mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis, Ario Prawiseso, serta Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait