Kisah Danau Tolire ternyata pilu, kekhilafan ayah dan anak membuat satu kampung tenggelam. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Danau Tolire di Maluku menarik untuk dibahas. Sebab, cerita rakyat tersebut sangatlah pilu.

Danau Tolire hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Ternate, Maluku Utara, di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung berapi tertinggi di Maluku. 

Danau Tolire memiliki dua jenis. Masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak antara keduanya pun tidak jauh, hanya sekitar 200 meter.

Yang memiliki keunikan tersendiri adalah Danau Tolire besar. Disebut-sebut, danau ini mempunyai bentuk seperti loyang raksasa. Luasnya pun mencapai 5 hektare.

Namun hingga saat ini tidak ada yang mengetahui kedalamannya, termasuk warga sekitar. Tetapi menurut kepercayaan setempat, kedalaman danau besar ini mencapai berkilo-kilometer dan langsung terhubung dengan laut. 

Danau Tolire Besar memiliki kadar air tawar dan dihidupi oleh banyak ikan. Tetapi masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau sekadar mandi di danau tersebut.

Mereka mempercayai danau tersebut tidak hanya dihuni oleh ikan saja, melainkan buaya dan siluman yang lainnya.

Danau Tolire juga dipercaya memiliki keunikan lain. Yaitu saat wisatawan yang berkunjung ke danau ini dan mencoba melempar sebuah batu. Namun batu tersebut tidak pernah sampai di air danau itu.

Sekuat dan sejauh apapun wisatawan tersebut melempar batu, walau air danau tersebut berada dibawah kaki si pelempar, tetap saja batu itu tidak akan sampai pada air Danau Tolire. 

Fakta ini banyak yang tidak mempercayainya sebelum mereka membuktikannya sendiri. Selain beberapa cerita di atas, berikut kisah Danau Tolire yang dihimpun dari berbagai sumber, Senin (12/9/2022).

Kisah Danau Tolire

Adanya siluman buaya yang mendiami Danau Tolire menjadi salah satu kisah misteri yang membuat masyarakat setempat bergidik ngeri ketika mendengarnya.

Danau Tolire ini memiliki iklim basah yang bisa menjadi habitat para buaya. Masyarakat setempat memercayai ada siluman buaya yang mendiami danau tersebut.

Kisah Danau Tolire yang beredar di kalangan rakyat Maluku Utara yaitu siluman buaya dengan ikatan merah pada lehernya. Konon jika terdapat ikatan merah di leher buaya tersebut, dapat diartikan hewan tersebut bisa berbicara dengan manusia. 

Selain buaya dengan ikatan merah, terdapat kisah Danau Tolire tentang buaya putih yang tinggal di danau tersebut. Warga setempat percaya buaya putih itu adalah penjaga Danau Tolire.

Selain memiliki keunikan dan misteri, kisah Danau Tolire satu ini terdengar pilu dan dipercaya secara turun-temurun oleh warga setempat. 

Tolire Gam Jaha yang mempunyai arti Tolire Kampung Tenggelam menjadi sebutan untuk danau itu. Pasalnya, nama itu muncul karena adanya kutukan dewa terhadap kampung ini. 

Mulanya, Tolire adalah sebuah kampung yang tentram dan aman pada masa Kesultanan Ternate. Pada dasarnya, warga Ternate memang selalu tunduk pada leluhur mereka sehingga banyak warga setempat yang menyediakan sesajen untuk dipersembahkan sebagai tanda syukur karena telah melindungi mereka dari segala marabahaya.

Suatu hari, masyarakat Tolire melakukan persembahan yang sudah biasa mereka lakukan untuk para leluhur. Segala persiapan untuk persembahan sudah lengkap. 

Pada persembahan tersebut, masyarakat Tolire mengenakan pakaian berwarna-warni supaya menambah kesan meria saat acara persembahan digelar. Para penari melakukan tugasnya diiringi oleh gong dan tifa.

Pada saat upacara dilaksanakan, ketua kampung memberitahukan agar saat upacara persembahan tidak boleh ada yang membuat pelanggaran yang bisa menyebabkan sang dewa murka.

Malam hari pun tiba dan upacara berjalan dengan khidmat. Namun, harapan upacara lancar sampai selesai ternyata pupus saat itu. 

Tiba-tiba terjadi peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan oleh siapapun pada hari itu, terutama rakyat Maluku.

Tuak dan arak telah menguasai diri para peserta. Hingga pada saat upacara berlangsung, kepala kampung beserta anak gadisnya mendadak hilang dari upacara tersebut.

Konon menurut warga setempat, anak gadis dari kepala kampung tersebut memiliki aura serta kecantikan yang tidak tertandingi.

Namun nahas, di bawah pengaruh tuak dan arak, ayah dari sang gadis yang juga kepala Kampung Tolire, malah menggauli anak gadisnya sendiri.

Tentu saja karena kejadian ini, dewa sangat murka. Di tengah malam saat semua warga tidur terlelap, ada seorang ibu yang terbangun dari tidurnya menjelang subuh untuk menyusui anaknya yang kehausan. Tiba-tiba ibu tersebut mendengar suara ayam yang sedang berkokok.

Tetapi, suara ayam saat itu berbeda. Pada hari itu, ayam tersebut berkokok dengan suara “kukuruyuk tolire gam jaha”. 

Kokokan ayam tersebut berbunyi sebanyak tiga kali yang membuat sang ibu merinding dan dengan cepat membawa anaknya untuk segera keluar dari rumahnya. 

Tak lama kemudian, terdengar suara air bergemuruh dan benturan batu yang bunyinya sangat keras.

Tetapi, sebelum Kampung Tolire tenggelam, anak gadis kepala kampung tersebut berusaha menyelamatkan diri menggunakan sampan ke pantai. Sesaat gadis itu sampai di tepi pantai, mendadak tanah yang ada di sekitarnya pecah dan tergenang oleh air yang kemudian membentuk sebuah Danau Tolire Kecil

Sedangkan kepala kampung Tolire tersebut tenggelam di dasar Danau Tolire yang besar saat hendak menyelamatkan diri. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Danau Tolire yang besar adalah tempat tenggelamnya ketua kampung atau ayah dari gadis cantik tersebut. Dan Danau Tolire yang kecil adalah tempat tenggelamnya anak atau gadis cantik itu. 

Itulah cerita mengenai kisah Danau Tolire yang melegenda di kalangan masyarakat setempat.


Editor : Rizky Agustian

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network