JAKARTA, iNews.id - Khutbah Idul Adha singkat membahas tentang berkurban untuk meraih kebahagiaan hakiki. Idul Adha atau Hari Raya Kurban ini tidak lepas dari sejarah Nabi Ibrahim alaihisalam dalam menaaati perintah Allah SWT untuk mengorbankan putra tercintanya, Nabi Ismail as.
Pengorbanan Nabiyullah Ibrahim tersebut tidak lain sebagai sarana taqarrub atau mendekatkan diri dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Berikut naskah Khutbah Idul Adha Singkat dikutip dari buku kumpulan naskah khutbah Idul Fitri dan Idul Adha kemenag:
الخطبة الأولى
اللهُ أكْبَرُ × 9
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي اصْطَفَى اِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ خَلِيْلا ، وَجَعَلَهُ لِلنَّاسِ إِمَامًا ، إِنَّهُ كَانَ صدِيْقًا نَبِيًّا ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَلاَ وَلَدًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ بَصِيْرًا وَنَذِيْرًا. الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أما بعد، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتَهِ كَمَا جَاءَ فِيْ قَوْلِهِ:يآأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ، إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُور
Allahu Akbar 3X, Walillahil hamd.
Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt ata ssegala nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita semua dapat melaksanakan sholat 'ldul Adha dalam keadaan sehat wal afiat. Ada tiga macam nikmat, apabila ketiga macam nikmat tersebut bertemu secara bersamaan, hidup ini menjadi semakin sempurna, yaitu nikmat: iman, kesehatan dan kesempatan.
Tidak semua orang mendapatkan ketiga nikmat tersebut. Alhamdulillah kita di sini mendapatkannya, karena hanya dengan ketiga nikmat itulah kita bisa berkumpul di sini dengan tetap berpegang teguh kepada kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah.
Maka dari itu kita harus lebih meningkatkan rasa syukur kepada Allah Swt. yaitu dengan menambah ketaqwaan kita kepada-Nya yang kita wujudkan dengan terus berusaha untuk senantiasa menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dalam perjalanan hidup manusia tentu dituntut adanya semangat pengorbanan. Tanpa semangat itu, mustahil keberhasilan atau kesuksesan dapat diraih. Salah satu contoh pengorbanan yang luar biasa telah dilakukan oleh sosok Nabiyullah Ibrahim a.s bersama keluarganya, Siti Hajar dan Ismail a.s.
Kisah Nabi Ibrahim a.s sarat akan pesan-pesan moral. Nabi Ibrahim as adalah simbol bagi manusia yang rela mengorbankan apa saja untuk memperoleh ridla Allah.
Pengorbanan yang tulus dari sosok kholilullah Nabi Ibrahim as bersama keluarganya ini dijadikan oleh Allah Swt sebagai patron untuk menjadi tauladan bagi seluruh ummat manusia sepanjang zaman.
Hal ini diakui dan dinyatakan sendiri oleh Allah Swt dalam sebuah firman-Nya:
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ
Artinya: Sungguh adalah bagi kamu menjadi contoh teladan yang baik tentang kehidupan Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya". (QS. Al Mumtahanah: 4).
Semangat berkurban yang tulus yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s yaitu ketika ia diperintahkan untuk mengorbankan (menyembelih) puteranya yang tercinta, lsma'il.
Padahal lsma'il itu dianugerahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s ketika ia telah mencapai usia lanjut ( dalam suatu riwayat usianya 8o tahun), dan telah lama sekali mendambakan keturunan.
Namun demi memperoleh ridla Allah dan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki, seorang ayah dan anak itu tunduk dan patuh.
Begitulah tentang kisah seorang ayah dan anak, yang amat mengharukan yang tentunya dapat dijadikan tauladan bagi umat manusia tentang bagaimana mentaati perintah Allah demi memperoleh ridla-Nya. Memang biasanya manusia akan diuji dengan apa yang paling ia cintai dalam hidupnya.
Jika bukan karena iman yang tangguh yang dimiliki oleh Ibrahim dan Ismail maka tentu sangat sulit nurani Ibrahim sebagai seorang ayah mengorbankan putra tercintanya, begitu pun Ismail tidak bersedia mempertaruhkan nyawanya. Namun karena ini adalah perintah Allah dan mereka ingin mendapatkan ridla-Nya maka perintah tersebut dilaksanakannya.
Allahu Akbar 3x Walilahil hamd
Ma'asyira/ muslimin wal muslimat rahimakumullah
Makna "Qurban" berasal dari bahasa Arab dari akar kata qaraba-yaqrabu-qurban, artinya dekat/pendekatan. Maka melakukan qurban adalah melakukan sesuatu yang mendekatkan diri kepada Allah Swt., yakni mendekatkan diri kepada tujuan hidup untuk mencapai mardlatillah.
Ali Syariati mengatakan dalam bukunya "AI-Hajj'', bahwa lsma'il adalah sekedar simbol dari segala yang dimiliki dan dicintai manusia dalam hidup ini. "lsma'il"-nya Nabi Ibrahim adalah putranya sendiri dan setiap orang memiliki "isma'il" yang identik dengan harta, jabatan, dan materi yang berlimpah.
Kecintaan kepada 11 1sma'il" itulah yang kerap membuat iman seseorang goyah atau lemah untuk mendengar dan melaksanakan perintah Allah. Kecintaan kepada anak yang berlebihan juga akan membuat seseorang menjadi egois, mementingkan diri sendiri, dan serakah tidak mengenal batas kemanusiaan.
Pelajaran yang sangat berharga adalah dengan melihat keteladanan pengorbanan yang telah ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim as. Apa pun yang kita cintai, jangan sampai membuat kita lupa akan tujuan hidup yang hakiki, yaitu memperoleh ridla Allah, karena dalam ridla-Nya lah kita akan memperoleh kebahagiaan sejati. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang selalu tunduk, patuh dalam menjalankan syariat dan tuntunan-Nya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait