TERNATE, iNews.id – Meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini tsunami pascagempa bumi 7 Skala Richter (SR), sejumlah warga berdomisili di pesisir pantai Ternate, Maluku Utara (Malut) enggan kembali ke rumah. Warga masih panik dan merasa khawatir terjadinya tsunami.
“Akibat gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter tadi malam, hingga kini kami masih mengungsi ke rumah keluarga yang berada di kawasan Kalumata Puncak,” kata salah seorang warga pesisir Kalumata, Muhammad Fadli di Ternate, Senin (8/7/2019).
Menurut Fadli, dia membawa ketiga anak dan istrinya menggunakan mobil ke daerah dataran tinggi. Mereka belum siap untuk pulang meskipun peringatan dini tsunami telah berakhir.
Warga Ternate lainnya, Hamdayani mengatakan, pascagempa, dia diminta menjemput keluarganya karena khawatir terjadi tsunami. Sementara dia tidak perlu mengungsi karena tinggal di daerah pegunungan.
“Saya tadi malam disuruh menjemput keluarga yang tinggal di kawasan pesisir. Kalau saya sendiri enggak was-was karena sudah terbiasa,” kata Hamdayani.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Hasyim Yusuf menyatakan, gempa berkekuatan 7 SR itu membuat warga panik dan berlarian ke daerah ketinggian. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan berbagai sarana infrastruktur akibat dari guncangan gempa tersebut.
Kendati demikian, dirinya menginstruksikan personelnya untuk tetap memantau pascagempa yang terjadi di Ternate dan berbagai daerah lain di wilayah Malut.
Sementara suasana Kota Ternate berangsur normal setelah peringatan dini tsunami berakhir. Namun, warga terutama yang berada di kawasan dataran tinggi Kalumata Puncak maupun Koloncucu Puncak, masih terlihat bertahan di luar rumah.
Di tempat terpisah, Kasubbag Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Iksan Muhammad Nur menyatakan, personel Basarnas disiagakan ke berbagai titik untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan pascagempa di Ternate.
“Basarnas telah menyiagakan armada dan personel untuk melakukan patroli mulai dari kawasan Jambula hingga Bandara Babullah. Kami juga mengimbau warga untuk kembali ke rumah karena peringatan dini tsunami telah berakhir,” kata Iksan.
Dari pantauan hingga Senin pagi, warga Ternate memulai aktivitas rutinnya. Di Pasar Gamalama yang berada di pesisir pantai, terlihat para pedagang mulai menjajakan dagangan. Ratusan ASN juga mengikuti apel pagi di Kantor Wali Kota Ternate yang berada di Pantai Falajawa.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait