TERNATE, iNews.id - Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku Utara (Malut) bersama Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melaporkan pemilik akun Facebook atas nama Hafid Hasanuddin ke Direktorat Krimsus Polda Malut. Akun tersebut dinilai telah menghina profesi dokter dan perawat.
"Laporan ini memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar arif dan bijaksana dalam menyikapi tugas-tugas tenaga medis terutama di bidang kemanusiaan dengan tidak membuat opini merugikan dokter dan perawat," kata Ketua IDI Wilayah Malut, dr Alwia Assagaf, Senin (8/6/2020).
Akun atas nama Hafid Hasanuddin menulis percuma sekolah dokter dan perawat tinggi-tinggi, jika tujuannya untuk menipu masyarakat melalui konspirasi dibalik Covid-19. Tentu hal ini mendapat reaksi dari dokter dan perawat di Malut.
Menurut dia, tenaga dokter di Malut sangat terbatas di tengah-tengah menghadapi pandemi Covid-19. Petugas medis membutuhkan banyak energi untuk bekerja, tetapi justru mendapatkan hinaan melalui media sosial.
"Tentunya sangat mengganggu psikologi para tenaga medis dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan," katanya.
Alwia, mewakili para dokter dan tenaga medis juga meminta masyarakat memperhatikan dan melaksanakan protokol pencegahan agar dapat secepatnya memutus mata rantai penularan Covid-19. Jika hal ini tidak diindahkan, maka peningkatan pasien Covid-19 di Malut akan terus terjadi.
"Akhirnya rumah sakit akan mengalami kelebihan kapasitas dan para dokter pun akan mengalami kelelahan," katanya.
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Kota Ternate, Chandra Makassar mengatakan, pihaknya bersama pengurus PPNI Malut telah membuat laporan resmi ke Dit Krimsus Polda setempat. Selain itu, Pengurus PPNI juga membuat pengaduan perkara dugaan tindak pidana ITE yang dinilai melecehkan tugas-tugas tenaga kesehatan di Malut.
"Ini sangat mengganggu kerja-kerja tenaga kesehatan dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19," katanya.
Kasubdit Cyber Ditkrimsus Polda Malut, Kompol Zainal Syah juga membenarkan telah menerima aduan dari PPNI dan IDI. Komentar akun Facebook Hafid Hasanuddin ini akan diproses mulai 9 Juni besok dan akan memeriksa sejumlah saksi baik dokter maupun perawat di Malut.
Hafid Hasanuddin sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf terkait statusnya yang menyinggung dokter, perawat dan Gugus Tugas. Dalam akunnya, dia menulis percuma sekolah dokter dan perawat tinggi-tinggi, jika tujuannya untuk menipu masyarakat, konspirasi dibalik Covid-19.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait