KUPANG, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata dampak kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,5 yang mengguncang Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (20/11/2022) pukul 21.49 WITA. Daerah terdampak gempa ini yakni di permukiman warga di wilayah Retraen, Sahraen dan Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenty mengatakan, rumah penduduk yang rusak kemungkinan cukup banyak getaran gempa dirasakan cukup besar di wilayah Amarasi Selatan.
"Ada beberapa lokasi yang terdampak bencana gempa karena ada rumah penduduk yang rusak. Tim pendataan dari BPBD sudah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan," katanya, Senin (21/11/2022).
Kendati demikian, dia belum bisa memastikan berapa jumlah rumah rusak akibat gempa bumi tersebut.
"Menyangkut jumlah rumah yang rusak masih dalam pendataan tim BPBD," ujarnya.
Menurutnya sesuai data awal dari tim di lapangan, terdapat sejumlah rumah warga ada yang rusak total akibat gempa bumi.
"Ada rumah warga di lokasi yang terdampak rata dengan tanah akibat hantaman gempa yang juga dirasakan di wilayah Kota Kupang itu," ucapnya.
Sementara itu Yos Niti salah seorang warga Sahraen, Kecamatan Amarasi Selatan mengatakan, guncangan gempa pada saat kejadian sangat keras sehingga warga sempat kesulitan untuk keluar rumah guna menyelamatkan diri.
Menurutnya guncangan gempa saat kejadian merupakan yang terbesar selama melanda wilayah Amarasi Selatan.
"Guncangan gempa yang terjadi kali ini sangat besar sekali," kata Yos Niti.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait