Ilustrasi ketupat. (Foto: Istimewa)

AMBON, iNews.id - Pedagang anyaman ketupat di Kota Ambon Provinsi Maluku panen rejeki bahkan sejak awal puasa 24 April 2020. Persediaan anyaman ketupat yang dibuat dari daun kelapa selalu habis diborong masyarakat.

Seperti pedagang anyaman ketupat yang ada di Pasar Mardika, Kota Ambon. Ibu-ibu membeli ayaman ketupat dalam jumlah banyak.

Salah satu pedagang anyaman ketupat, Rosmina mengaku dagangannya laris manis diserbu ibu-ibu. Mereka membeli dua hingga lima ikat anyaman ketupat.

“Satu ikat terdapat 10 buah ketupa harganya Rp8.000. Kalau beli dua ikat dijual Rp15.000," kata pedagang yang tinggal di Waiyame, Kecamatan Teluk Ambon ini.

Dia menjelaskan, biasanya dari tahun ke tahun menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan baik lebaran maupun Natal sering berjualan anyaman ketupat. Hal ini karena keuntungan yang ditawarkan cukup besar.

Dia mengaku untuk tahun ini, bahan baku anyaman ketupat hanya bisa didapatkan di Desa Waiheru. Bahan baku pucuk daun kelapa ini tidak dapat lagi didatangkan dari Pulau Seram akibat jalur transportasi masih ditutup.

Akibatnya, membuat harga bahan baku anyaman ketupat ini sedikit bergerak naik. Jika pada situasi biasa, harga bahan baku anyaman ketupat Rp15.000 hingga Rp20.000/tumbak kelapa, kini mencapai Rp30.000.

“Satu tumbak kelapa bisa menghasilkan 60 hingga 65 buah ketupat," ujarnya.

Saking banyaknya permintaan, Rosmina mengaku mempekerjakan orang untuk menganyam. Perhitungannya 1.000 buah ketupat dibayar sebesar Rp250.000.

Sedangkan, penjual ketupat, Jubaida mengaku lebih suka membeli anyaman ketupat dari perajin, Hal ini karena terdapat selisih harga.

“Kalau perajin jual Rp6.000 per ikat. Selanjutnya biasa dijual kembali dengan harga Rp8.000 per ikat, jadi ada keuntungan Rp2.000,” katanya.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network