JAKARTA, iNews.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat akan melanda Maluku pada 17 dan 18 Juli 2020. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem seperti longsor, banjir bandang dan banjir.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, saat ini 64% daerah zona musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau. Dari 64% ZOM yang telah memasuki musim kemarau, 30% ZOM di antaranya mengalami kekeringan.
“Meskipun demikian, cuaca ekstrem berupa hujan lebat tetap berpotensi terjadi hingga akhir tahun ini di berbagai wilayah di Indonesia. Masyarakat diminta waspada,” katanya, Jumat (17/7/2020).
Dia juga mengatakan potensi cuaca buruk seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang tidak hanya diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel, tapi beberapa provinsi lain. Untuk tanggal 17 Juli, provinsi yang dilanda cuaca ekstrem di antaranya Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Riau, Lampung, Jabar, Jabodetabek, Kaltara, Jambi, Sumsel, Banten, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Kaltara, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sedangkan untuk tanggal 18 Juli, di antaranya Aceh, Sumbar, Sumsel, Kepulauan Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Sumut, Jambi, Bengkulu, Jabar, Kaltara, Papua, dan Papua Barat.
"Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Sumsel, Bengkulu, Sumbar, Sumut bagian Barat hingga Aceh, serta memanjang dari Papua bagian Tengah, hingga pesisir Barat Papua Barat. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut," kata Dwikorita.
Dia juga mengatakan BMKG secara rutin memberikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem untuk tujuh dan tiga hari ke depan, hingga beberapa jam sebelum kejadian di seluruh wilayah di Indonesia. Pemberian informasi secara tersistem ini disampaikan melalui berbagai kanal resmi BMKG.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait