AMBON, iNews.id - Sebanyak 56 kejadian gempa bumi terjadi di wilayah Maluku dan sekitarnya selama sepekan periode 8-15 Januari 2023. Jumlah ini berdasarkan pendataan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas 1 Ambon.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon Djati Cipto Kuncoro mengatakan, puluhan gempa tersebut ada yang getarannya dirasakan maupun tidak dirasakan masyarakat.
"Seismisitas di wilayah Maluku dan sekitarnya selama periode 6 - 15 Januari 2023 berjumlah 56 kejadian gempa bumi yang didominasi gempa bumi menengah antara 60-300 km terjadi di Laut Banda bagian selatan," ujar Djati Cipto Kuncoro di Ambon, Senin (16/1/2023).
Dia mengatakan, sebaran gempa bumi menengah merupakan rangkaian gempa bumi susulan dari Gempa Maluku berkekuatan Magnitudo 7,5 pada 10 Januari lalu. Dari 56 kejadian gempa bumi, terjadi dua kali gempa bumi dirasakan dengan skala II-V MMI.
Terkait dengan gempa bumi susulan dari Gempa Maluku M7.5, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada. Hingga saat ini tren dan kekuatan gempa susulan semakin menurun. Tercatat hingga hari ini telah terjadi 26 gempa bumi susulan.
"Gempa susulan dengan kekuatan terkecil M3,2 dan gempa bumi susulan ini tidak dirasakan," katanya.
Diketahui, gempa bumi tektonik magnitudo 7,5 terjadi pada Selasa (10/1/2023) pukul 00.47 WIB. Episenter gempa terletak pada titik koordinat 7,37° LS dan 130,23° BT atau tepatnya berlokasi di laut berjarak 136 Km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, ada kedalaman 130 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas skala V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Kemudian di daerah Dobo, Tiakur pada skala IV MMI.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait