AMBON, iNwes.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon mencatat terjadi gempa tektonik sebanyak 124 kali sejak Selasa, 31 Oktober 2017 hingga Kamis, 04 November 2017, pukul 15.00 WIT.
Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempeng plat tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya tenaga yang dihasilkan akibat adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut Bumi. Gempa bumi ini adalah jenis gempa yang paling sering dirasakan, terutama di Indonesia.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Andi Azhar Rusdin mengatakan, gempa yang terjadi terdiri dari beberapa jenis gempa. "124 gempa bumi di Ambon, terdiri dari tiga gempa pendahuluan lalu satu gempa utama dan 120 gempa susulan," ujarnya, Kamis, 02 November 2017, petang.
Menurut data yang dikeluarkan BMKG, gempa tersebut terjadi karena adanya patahan di dasar laut selatan Pulau Ambon yang naik. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya gempa di sebelah barat daya Ambon. "Dari 124 gempa, 15 diantaranya dirasakan masyarakat Ambon dan sekitarnya," katanya.
Data terakhir yang dikeluarkan BMKG terkait gempa Ambon yang dirasakan terjadi pada pukul 10.16.21 WIB, 02 November 2017, lokasi 3.86 LS 127.74 BT pada kedalaman 10 KM, Pusat gempa berada di laut 50 km barat Ambon.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi di Ambon mengakibatkan sejumlah bangunan rusak, seperti yang terjadi di Maluku City Mal yang rusak pada bagian plafon dan lantai dua.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait