Tangkapan layar bentrok warga di Maluku Tenggara. (Foto : iNews/Dheddy R)

AMBON, iNews.id - Bentrok warga di Kabupaten Maluku Tenggara menyebabkan puluhan orang terluka dan belasan rumah dibakar. Konflik ini melibatkan warga Desa Elath dan Desa Bombay.

Informasi diperoleh iNews, kedua kelompok warga bentrok dengan senjata tajam jenis parang, tombak hingga senapan angin.  Belasan rumah terbakar, termasuk dua gedung sekolah SMP dan SMA.

Selain itu untuk korban luka mencapai puluhan orang namun belum ada angka pastinya, termasuk dua polisi yang terkena panah. Rata-rata warga kedua kelompok terluka akibat kena panah, bacok dan tertembak. Sementara korban meninggal dunia tercatat ada dua orang.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan, Polda Maluku sudah menambah dua satuan setingkat peleton (SST) untuk mengatasi bentrok warga antar Desa Elath dan Desa Bombay di Kabupaten Maluku Tenggara. Total saat ini ada tiga SSK pasukan untuk mempertebal dalam upaya penanganan konflik

"Di sana ada pasukan dan dua SSK sudah tiba dipimpin langsung Kapolres dan Wakapolres Malra,” ujar Roem Ohoirat, Sabtu (12/11/2022).

Dia menjelaskan, konflik ini terjadi akibat upaya sebagian warga masyarakat Desa Bombay memasang sasi atau larangan adat di perbatasan dengan Desa Elath. Masyarakat ini mengklaim itu milik mereka. Upaya pemasangan larangan adat tersebut sempat dibubarkan polisi, namun kejadian yang dilakukan secara tiba-tiba ini mengakibatkan tentara dan polisi sempat kewalahan.

“Sehingga bentrok antara dua kelompok tidak terhindarkan. Hal ini karena kelompok Desa Elath tidak terima sehingga terjadi konsentrasi massa dan di antara kedua belah pihak dan saling serang menyerang,” katanya.

Akibat bentrokan tersebut,  jatuh sejumlah korban terluka terkena panah dari kedua belah pihak, termasuk juga polisi.

“Anggota terluka sudah dievakuasi ke Tual, satu lagi dirawat di Puskesmas Elath. Untuk jumlah korban lainnya belum sempat kami data, tetapi tadi ada beberapa korban luka baik itu akibat dari bacokan, maupun kena panah dari kedua belah pihak,” katanya.

Selain itu, ada sejumlah rumah dibakar. Termasuk bangunan SMP dan SMA di Kei Besar serta perusakan bangunan lainnya.

Roem mengimbau masyarakat setempat agar tetap menahan diri dan kembali hidup rukun seperti semula, tanpa ada konflik atau bentrok.

“Karena yang dilakukan seperti itu sudah pasti akan merugikan kedua belah pihak dan masyarakat yang ada di sana,” ucapnya.

Diketahui, sebelumnya kedua desa itu juga sudah pernah bentrok pada 6 Oktober 2022. Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang terluka. Korban dari Desa Bombay 51 orang korban dan Desa Elath 16 orang.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network