ilustrasi stok beras di Bulog. (Foto: Istimewa)

AMBON, iNews.id – Stok beras Bulog Maluku dan Maluku Utara (Malut) saat ini aman dan bisa mengisi permintaan pasar hingga tiga bulan ke depan. Jumlah beras saat ini mencapai 12.000 ton. 

"Masyarakat tidak perlu takut sebab stok beras cukup aman dan terkendali," ujar Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Maluku, Hamdani, Senin (11/1/2021).

Dia menambahkan, beras-beras berada di gudang-gudang milik Bulog Maluku. Di antaranya Kota Ambon, Kota Tual Saumlaki dan Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. 

Selain beras, Bulog Maluku juga memiliki stok gula pasir. Gula tersebut berada di gudang Kota Ambon sebanyak 232,632 Kg, Kota Tual 96,200 Kg, dan Kota Ternate sebanyak 110,400 Kg. 

Sementara minyak goreng di Kota Ambon tercatat sebanyak 502 liter dan Kota Tual 13,272 liter.

Hamdani menjelaskan, sistem yang ada di Bulog terbagi atas dua bagian. Pertama daerah yang cukup penghasilan dan daerah yang minus.

"Kebetulan Maluku masuk daerah yang minus. Dengan demikian kalau terjadi kekurangan maka daerah yang cukup penghasilan seperti Makassar dan Jawa Timur siap untuk mensuplai sesuai permintaan," katanya.

Jika Bulog Maluku sampai kekurangan stok, maka akan ada pengadaan dari Makassar atau Jawa Timur. Stok beras harus selalu ada di gudang sebagai persediaan. 

Selain pengadaan dari Jawa Timur dan Makassar, Bulog Maluku sekarang ini juga melakukan pembelian beras lokal asal Kabupaten Pulau Buru. Kegiatan tersebut berlangsung dari tahun ke tahun.

Hamdani menambahkan, Bulog Maluku sampai sekarang tetap melakukan operasi pasar (OP) di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon. Bulog menjual beras, minyak goreng, dan gula pasir.

"Kegiatan OP ini masih terus berlangsung guna menjaga kestabilan harga di pasar terutama beras, dan juga gula pasir," ujarnya.


Editor : Umaya Khusniah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network